Find Us On Facebook

BREAKING

23 Desember 2010

Desktop Environtment (DE) Linux

Sebuah desktop environment (DE) umumnya merujuk ke gaya grafis antarmuka pengguna GUI (Graphical User Interface) yang mememperlihatkan tampilan di layar komputer modern.Desktop Eenvirontment adalah alternatif yang paling populer sebagai pengganti antarmuka baris perintah CLI (command line interface) yang saat ini umumnya digunakan terbatas oleh para pakar komputer. Sebuah DE biasanya terdiri dari ikon, sistem jendela (window), toolbar, folder, latar belakang (wallpaper), dan desktop widgets.

Sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS X masing-masing mempunyai DE tersendiri. UNIX/Linux juga mempunyai berbagai DE, diantaranya yang terpopuler adalah GNOME dan KDE.

GNOME

GNOME adalah desktop resmi dari GNOME Project dan pengucapan yang benar adalah /gəˈnəʊm/. Nama ini diciptakan sebagai akronim dari GNU Network Object Model Environment, tapi penggunaan nama tersebut sekarang dianggap kuno.

DE Gnome, blog komputerProyek GNOME adalah sebuah proyek yang tujuan awalnya untuk menciptakan suatu desktop environment komputer yang mudah digunakan, dari software yang dianggap free menurut Free Software Foundation. Saat ini GNOME merupakan sebuah lingkungan Desktop yang paling banyak digunakan oleh pengguna Linux.

Ciri khas Gnome adalah Taskbar-nya secara default berada diatas, namun letak taskbar ini bisa diatur kembali sesuai keingian. Taskbar Gnome terdiri atas Application, Place, dan System.

KDE
KDE (K Desktop Environment) adalah lingkungan desktop (desktop environment) dan platform pengembangan aplikasi yang dibangun dengan toolkit Qt dari Trolltech. KDE dapat ditemui pada berbagai sistem Unix, termasuk Linux, BSD, dan Solaris. KDE juga tersedia untuk Mac OS X dengan bantuan lapisan X11 dan untuk Microsoft Windows dengan bantuan Cygwin.

DE KDE, blog komputerKeunggulan utama KDE adalah kemudahan pemakaian, fleksibilitas, portabitilis, dan kekayaan fitur. KDE dikembangkan sejalan dengan KDevelop, paket pengembangan perangkat lunak, dan KOffice, paket aplikasi office.

Huruf "K" mulanya adalah untuk "Kool", tetapi selanjutnya diganti menjadi "K" saja, yang berarti "Aksara pertama sebelum 'L' (untuk Linux) dalam alfabet Latin."

XFCE
Nama "Xfce" awalnya singkatan dari "XForms Common Environment" (lingkungan desktop umum berbasis perangkat bantu Xform), DE XFCE, blog komputer tetapi kini Xfce telah ditulis ulang dua kali dan tidak lagi menggunakan perangkat bantu tersebut. Namanya tetap dipakai, namun tidak lagi dengan huruf kapital "XFCE", tetapi sebagai "Xfce". Para pengembangnya menyatakan bahwa nama tersebut bukanlah singkatan.

Selain Desktop Environtment yang diatas masih ada lagi seperti :
EDE, Étoilé, Enlightenment, Window Maker, XFast, Workbench, Mac OS, Windows

15 Desember 2010

LibreOffice, Lebih Baik dari OpenOffice.org?

Siapa yang tidak pernah mendengar tentang OpenOffice.org? Bagi pengguna linux, itu merupakan pertanyaan sepele. Mengapa? Karena semua distro linux selalu menggunakan OpenOffice.org. Dan yang pasti Open Source (free alias gratis). Namun nasib OpenOffice.org sekarang 180 derajat berubah!

Hal ini disebabkan OpenOffice.org sudah diambil (di akusisi) oleh salah satu vendor IT. Berikut kabar selengkapnya :

Salah satu berita besar dalam dunia open source tahun 2010 ini adalah berpisahnya developer OpenOffice.org dari bos besar mereka, Oracle, dan membentuk kelompok sendiri dengan nama The Document Foundation (TDF). Ketika mengumumkan eksistensi dirinya ke publik, TDF telah didukung oleh berbagai pihak seperti Google, Canonical, Free Software Foundation, Open Source Initiative, Novell, Red Hat dan masih banyak lagi.

Dengan pemisahan diri dari Oracle, TDF membuat office suite sendiri dengan nama LibreOffice. Awalnya TDF berencana menggunakan nama OpenOffice.org jika diizinkan. Sayangnya Oracle menolak ajakan bergabung dalam TDF dan termasuk menolak memberikan nama OpenOffice untuk digunakan.

Banyak distro Linux yang siap mengganti OpenOffice dengan LibreOffice dalam paket instalasi standar. Salah satunya adalah distro sejuta umat, Ubuntu, sebagaimana disampaikan oleh Mark Shuttleworth.

Kehadiran LibreOffice yang dibawa TDF memang berada di momen yang tepat. LibreOffice hadir di saat dunia open source sedang marah menghadapi Oracle yang memperlakukan Java dengan ‘semena-mena.’ Pertanyaannya adalah apakah LibreOffice memang layak dipertimbangkan kehadirannya?

Menurut salah seorang developer, Italo Vignoli, LibreOffice ke depan akan dikembangkan dengan memperhatikan beberapa poin utama.
1. Source code rewrite setiap modul dalam LibreOffice mengingat source code berasal dari StarOffice yang merupakan source code lama.
2. Mengurangi ketergantungan LibreOffice pada Java.
3. Improvisasi layout fidelity pada Writer dan slideshow fidelity pada Impress. Dan yang terakhir adalah
4. Konversi format dari office suite lain yang lebih baik.

Salah satu nilai lebih dalam LibreOffice adalah ia tidak memiliki hubungan dengan Oracle. Banyak fans open source yang akhirnya menjadikan Oracle sebagai musuh bersama karena ulahnya belakangan ini terhadap proyek-proyek open source milik Sun Microsystems yang telah dibelinya.

Di sisi lain kekhawatiran akan hadirnya Mono, proyek yang didanai Novell, ke dalam LibreOffice juga cukup besar. Hal ini terlihat dari hadirnya Michael Meeks dalam TDF yang seorang karyawan Novell dan salah seorang developer dalam Go-OO–office suite karya sekelompok developer yang merasa tidak sabar dengan progres OpenOffice.org di bawah kendali Sun Microsystems.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, nampaknya LibreOffice memiliki alur yang jelas dibanding OpenOffice.org ke depan. Saat ini versi Release Candidate 1 LibreOffice dapat diunduh secara gratis untuk Windows, Linux maupun Mac OS X.
 
Copyright © 2013 Blog Komputer Internet dan Motivasi
Design by FBTemplates | BTT