Sekelompok orang tua yang beradab yang hidup sebelum revolusi budaya di Cina. Mereka membentuk sebuah kelompok di mana mereka akan ada bersama-sama saling tukar-menukar kebijaksanaan tua yang diturun- temurunkan sejak Kongfucius,MoTze dan Chuang Tze. Di samping itu mereka akan bersama-sama menikmati minuman teh.
Secara bergilir mereka berperan menjadi tuan rumah dan masing-masingnya berusaha menghidangkan teh terbaik atau termahal untuk menyenangkan tamu- tamunya, serta untuk mendapatkan pujian dari mereka. Suatu saat mereka berkumpul bersama di rumah dari seorang yang paling dihormati dalam kelompok tersebut. Ia menghidangkan tehnya dengan cara serta ritus istimewa.
Ia mengukur daun teh dengan menggunakan senduk yang terbuat dari emas. Tamu - tamu yang hadir tak ada yang berkata-kata karena mereka tahu kalau teh yang dihidangkan itu adalah teh yang termahal yang belum pernah dihidangkan sebelumnya. Semua merasa puas setelah mencicipi teh istimewa yang disuguhkan itu. Sambil memperhatikan para tamunya yang sedang menikmati minuman istimewa itu, sang tuan rumah berkata; “Teh istimewa yang kamu minum ini sesungguhnya dibeli di pasar malam yang dijual oleh para petani sederhana. Ia sama dengan yang diminum oleh para petani kecil.
Hendaknya kita belajar bahwa segala sesuatu yang baik tidak tergantung pada mahalnya harga dari barang tersebut, tetapi tergantung pada berapa besar penghargaan dan apresiasi yang kita berikan terhadap barang tersebut.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
amin mudah2an saya bisa menghargai apa yang sudah saya dapatkan selama ni
BalasHapuspertamax....!! mantap sob... sukses selalu...
BalasHapuswah telat ama ocim... kedua deh...
BalasHapuskalau dalam Islam tamu adalah raja,,
BalasHapusyah menghargai orang lain seperti menghargai diri sendiri Niscaya kita akan dicintai dimanapun kita berada
BalasHapussesuatu yang sederhana kalau kita istimewakan akan terasa istimewa yah ...
BalasHapusini blog yang pastas untuk di acungi jempol
BalasHapussubhanallah!
BalasHapusbeneer mas
BalasHapuspertahankan artikel yg mencerahkan hati....
bagus banget artikelnya sob..
BalasHapusmakasih ya..
sangat menyentuh, ada manfaat yang bisa diambil.
BalasHapusartikel ringan yg sangat mengena.
BalasHapusTFS friend.
banyak manfaat dan pelajaran yang bisa diambil neh :p...
BalasHapusmakasih ya atas nasehatnya sukses selalu ya
BalasHapusterimakasih atas segala komentar yg diberikan. tulisan diatas hanya sekedar mengingatkan kita, diatara kesibukkan aktivitas. semoga bermanfaat.
BalasHapusnice post ruri
BalasHapusBetul.. sekali mas!!!
BalasHapusterimksih udah diingatkan.
BalasHapusHellow Ruri ^^ Maaf Terlamabat Nice Post..^^
BalasHapusYup... setuju.... aku suka postingan ini.
BalasHapusPencerahan...
Makasih ya sob dah mengingatkan saya dan semua sobat untuk hidup menghargai
Besyukurlah atas apa yang kamu dapatkan karena masih banyak orang2 yang tidak mendapatkannya.
BalasHapuskalau kita ingin dihargai orang yang kita harus bisa menghargai orang, bener g sob, dan juga kalau kita ingin dapat coment y kita harus coment g cuma BW thok, tp harus ikhlas g sah ngarep d coment balik he... he,...
BalasHapusgreat post, sangat inspiratif kebetulan di bulan yang suci ini kita permantap sikap tingkah laku untuk menjadi manusia yang lebih baik, insyaAllah kita diridhai menuju hari kemenangan
BalasHapus"betul sekali sob, tentu saja apabila kita menghargai sesuatu meskipun itu bukanlah barang istimewa maka akan menjadi sesuatu yang istimewa.
BalasHapusNice post, belajar menghargai apa yang kita dapat merupakan sala satu kita mensyukuri nikmat...apalagi kita bisa menghargai orang lain yang memberikan sesuatu kepada kita maka kita akan dihargai.
BalasHapusbelajar menghargai akan membuat kita semakin bersahabat antara sesama
BalasHapustrim's infonya
BalasHapus