Find Us On Facebook

BREAKING
Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan

12 Desember 2015

Membaca Partisi Linux

Sistem Operasi Linux menggunakan format partisi yang berbeda dengan Sistem Operasi Windows. Partisi OS Linux menggunakan format Ext2 / Ext3 / Ext4 Secara native Windows tidak akan bisa membaca file system Linux. Sehingga bagi pengguna dual OS (Linux dan Windows) akan menjadi masalah ketika menggunakan Windows tidak bisa membaca parisi linux. Namun sebaliknya hal ini tidak akan bermasalah ketika menggunakan OS Linux.

Pernahkan anda mengalami setelah memformat USB flashdisk di Linux dengan menggunakan file sistem Ext4 lalu tidak dapat dibuka di Windows ? Mengapa hal itu bisa terjadi adalah karena Windows tidak bisa membuka file sistem Linux. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebagai solusi dapat menggunakan  aplikasi Paragon ExtFS for Windows

Aplikasi ExtFS diinstal ke dalam sistem Windows sebagai driver, sehingga kita tidak membutuhkan program aplikasi dengan Window apapun untuk menampilkan partisi Linux. Cara kerja driver ExtFS adalah sebagai penjembatan antara file system Windows dan Ext2/Ext3/Ext4, HFS and ReiserFS.

aplikasi ini memiliki fasilitas sebagai berikut :
1. Dapat bekerja dengan file sistem Linux yang diakses dari sistem operasi Windows
2. Kompatibel dengan partisi dan file sistem Ext2/3/4 yang merupakan file sistem Linux native
3. Mendukung sistem operasi Windows (8.1, 8, 7, Vista, XP, 2003 atau 2008 Server)
4. Dapat membaca berbagai tipe media penyimpanan file (USB Flashdisk, FireWire, ESATA, SATA or IDE)
5. Tidak ada batasan file, bebas mau ukuran hardisk berapapun
6. Gratis untuk digunakan secara personal

Aplikasi ini sangat berguna jika anda sering dual boot Windows Linux. Ketika bekerja di Linux dan menyimpan file di dalam direktori Linux maka anda harus mengaksesnya menggunakan aplikasi ini. Untuk mendapatkan aplikasi ini langsung download disitus resminya.

09 Januari 2012

10 Reasons to Switch to Linux in 2012

The past year was a tempestuous one in the world of desktop operating systems, it seems fair to say, with big changes occurring in just about all of the major contenders.

Most notably, we saw a raft of mobile-inspired features being brought onto the desktop, sometimes to a chilly reception among users. If you're wondering--or perhaps even fearing--what other changes 2012 will bring to your desktop, this may be a good time to take matters into your own hands and choose a system that puts you in control.

The system I'm referring to, of course, is Linux. It's probably already on your phone. Here are just a few reasons you should give the free operating system a try on your desktop as well.

1.It's Diverse
Detractors like to refer to Linux's diversity as a “fragmentation problem,” but in fact it's one of its greatest strengths. Users have countless Linux distributions to choose from, whether it's one like Mint or Ubuntu that puts usability at the forefront, or one like Fedora with numerous enterprise-focused features and extra security. There are even flavors focused on specific industries and niches. There's something for everyone in the world of Linux, and it's increasingly cross-platform as well.

2.It's Customizable
Not only can you choose the particular Linux distribution you use, but one of the hallmarks of Linux is that it's also highly customizable. Don't like Ubuntu's new Unity desktop or Mint's GNOME 3? No problem--there are many others to choose from, and your pick can be easily installed. There's no vendor lock-in here to dictate how you must use your computer.

3.It's Open Source
A big part of Linux's flexibility, of course, derives from the fact that it's open source software. That means that no other entity controls the code--any developer or user can see and modify the code as they see fit. A world of custom tweaks and apps is before you, in other words.

4.It's Free
Linux doesn't cost anything, it's true, unless you choose a commercial option with paid support. But it's also free from patents and other restrictions that determine how it can be used. Free and open source is a really good combination, because it means you're in control. The free price is really just icing on the proverbial cake.

5.It's Reliable
There's a reason Linux has such a stronghold in the server world--many, actually, but one of the biggest is its reliability. When you're on Linux, you won't even remember all those hours of productivity lost to crashes and downtime.

6.It's Fast
Linux tends to require much less in the way of hardware resources than other operating systems do, and there are even distributions designed with a small footprint as a primary goal. The result is that it's generally really fast--even on older hardware. Will you miss the hardware-upgrade treadmill? Didn't think so.

7.It's Secure
Windows is the most targeted operating system for viruses and other malware, thanks primarily to the fact that it's still the one that's most widely used. No operating system is perfectly secure, of course, but in the Linux world malware is a rarity for many reasons, and there are extra-secure distributions available as well if that's a priority for you.

8.It's Well-Supported
Besides all the many paid support options for Linux users today, there are also countless ways to get help for free through the active community of users and developers that surrounds most distributions. Ask and ye shall receive, as the saying goes.

9.It's Always Improving
Along similar lines, the communities that tend to surround Linux distributions also tend to keep improving them continuously, both with new features and by zapping any vulnerabilities quickly. No more waiting months for patches to come your way.

10.It's Compatible
Not only does Linux tend to be compatible with users' needs, but it tends to offer much better interoperability than proprietary operating systems do. If you ever collaborate with people in other companies or parts of the world, your best bet is an operating system committed to supporting international standards rather than proprietary ones.

The Linux world has seen its own share of upheaval over the past year, primarily due to the new desktop environments that have been introduced. What people sometimes forget, however, is how easy it is to bypass those changes and simply install what you want.

No operating system is perfect, of course, but when it comes to giving users control of their computing environments, Linux takes the proverbial cake.

By Katherine Noyes, PCWorld

05 November 2011

Linux Mint 12 : The Next Generation Of Linux

Linux Mint 12 hadir dengan tampilan desktop baru, dibangun dengan menggunakan Gnome3 dan MGSE. ”MGSE” (Mint Gnome Shell Extensions) adalah tampilan layer desktop pada Gnome 3 yang memungkinkan Anda untuk menggunakan Gnome 3 dalam cara tradisional.

Sejak kehadiran GNOME 3 yang pada hakekatnya dan dalam banyak hal adalah berbeda dengan GNOME 2, tidak sedikit distro Linux yang dihadapkan kepada sebuah dilema. Bahkan Linus Torvalds-pun tidak luput menyampaikan pesan penolakannya terhadap kehadiran GNOME 3. Namun keharusan beralih ke GNOME 3 adalah sebagai konsekuensi akan berakhirnya dukungan untuk GNOME 2.


Untuk menyiasati hal itu, sebagian dari distro-distro popular melakukan transisi dengan upaya menggabungkan fitur dari kedua versi desktop tersebut atau menambahkan antarmuka baru seperti halnya Unity pada Ubuntu. Namun, sebagai tandingan untuk Unity, kali ini Linux Mint 12 memperkenalkan MGSE (Mint Gnome Shell Extensions), yaitu modifikasi GNOME 3 dengan "look and feel" ala GNOME 2 yang khas Mint. Kecuali itu menyediakan "Gnome 2 Fork Mate" yang bisa dipasang sebagai alternatif atau bersama dengan Gnome 3.

Lisa (Mint 12) menyediakan dua panel (atas dan bawah). Panel atas adalah panel GNOME 3 yang tidak dapat dihilangkan, namum bisa dirubah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan sesuai pengguna. Sedangkan panel bawah adalah panel bawaan khas dari pemgembang Linux Mint yang menyediakan akses untuk menu Launcher ala Windows berikut built-in search dan favorites, seperti juga desktop switcher dan pusat notifikasi.

Akses terhadap antarmuka GNOME 3 dimulai dengan menekan tombol (simbol tak terhingga) dari ujung kiri panel atas menampilkan akses untuk kalendar, user settings dan panel kontrol, network interface, seting untuk volume control dan sound, seperti juga ikon untuk semua aplikasi yang terpasang.

MGSE atau (Mint Gnome Shell Extensions) adalah sebuah ekstensi untuk Gnome Shell yang memungkinkan desktop GNOME 3 untuk mengemulasi tampilan yang mendekati tampilan GNOME 2. Dengan demikian misalnya, tersedia di panel bawah desktop switcher, termasuk fitur-fitur yang pada versi sebelumnya juga telah tersedia.

Melalui Gnome Tweak Tool, pengguna dapat menentukan ekstensi shell mana yang ingin diaktifkan. Ektensi Shell secara default diinstalasi, namun pengguna dapat mengkatifkan atau mematikannya melalui fitur di menu "Gnome Tweak Tool".

Disamping penambahan bermanfaat yang disediakan untuk desktop, pengembang Linux Mint 12 seperti sebelumnya senantiasa menyertakan semua Multimedia-Codecs yang dibutuhkan untuk Ubuntu-Medienplayer yang biasanya harus diunduh ekstra dari Internet. Beberapa fitur Mint 12 juga telah mendapatkan peningkatan sejak penerbitan Ubuntu 10.11, diantaranya adalah: Kernel 3.0, GCC 4.6.1, X.org 7.6, Firefox 7, Thunderbird 7, dan LibreOffice 3.4. Berkat kompatibilitas sepenuhnya terhadap Ubuntu, tersedia untuk Mint paling tidak dalam jumlah yang sama paket aplikasi bebas yang bisa diperoleh dan dijalankan di Linux Mint.

07 April 2011

Mengenal Lebih Jauh Partisi Linux

partisi linuxBagi ingin mencoba menggunakan linux pada komputer ada beberapa hal yang harus di ketahui dan dipahami, sebelum benar-benar memutuskan untuk menginstall linux. Tulisan berikut akan menjelaskan mengenal lebih jauh tentang partisi linux.

Pengertian : Partisi adalah pembagian secara logis, namun secara fisik tidak terbagi. Dengan partisi hard disk, kita bisa menginstal lebih dari dua sistem operasi dalam sebuah komputer.
Tujuan : Partisi dilakukan untuk dapat memudahkan saat melakukan perbaikan. Misalkan ada salah satu partisi yang rusak, maka kita hanya perlu memperbaiki partisi tersebut, karena partisi yang lain tidak terpengaruhi. Partisi juga dapat mempercepat akses ke hard disk.

Partisi merupakan hal yang esensial dalam Linux. Minimal, Linux hanya memerlukan dua partisi yaitu /swap untuk menyimpan memori virtual dan /root. Namun, ada yang menambahkan satu partisi lagi yang dianggap esensial juga yaitu /home untuk menyimpan semua berkas yang kita buat. Berdasarkan ada atau tidak adanya sistem berkas yang terlibat dalam partisi, partisi ada dua macam, yaitu raw partition di mana partisi ini tidak memiliki sistem berkas di dalamnya, dan cooked partition yang memiliki sifat sebaliknya.

Secara rinci, anda bisa saja membuat lebih dari dua partisi untuk GNU/Linux. Misalnya, partisi khusus untuk direktori /boot, /home, /usr, /bin, /var, /etc atau partisi tambahan lainnya. Tapi, bagi pemula, cukup membagi-nya menjadi 3 partisi saja. Partisi swap (1x RAM komputer, sesuaikan kapasitas memory ), partisi root (/) untuk bernaungnya direktori lain, dan partisi /home untuk menyimpan data-data. Partisi khusus untu direktori /home diperlukan untuk menghindari kehilangan data saat sistem anda crash dan perlu di-reinstalasi. Kondisi seperti diatas diasumsikan hardisknya hanya digunakan untuk satu OS (linux).

Bagaimana jika sudah memiliki partisi NTFS (drive D), untuk kondisi seperti ini anda bisa membuat partisi minimal yakni 2 partisi saja, Swap dan Root (/). Root merupakan puncak dari sebuah hirarki direktori, biasanya dinotasikan dengan tanda slash . Di dalam root, misalnya di Linux, terdapat kernel Linux dan apapun yang kita install dengan Linux. Root tersebut ekuivalen dengan drive C:\ di Windows.

Semoga tulisan singkat diatas bisa membantu anda memahami tentang partisi linux. Sebelum benar-benar beralih ke-linux.

28 Maret 2011

Memilih Distro Linux

Memilih distro linuxBagi Anda yang ingin mencoba menggunakan linux sebagai Sistem Operasi, tulisan ini mungkin dapat membantu Anda. Distro Linux (singkatan dari distribusi Linux) adalah sebutan untuk sistem operasi komputer dan aplikasinya, merupakan keluarga Unix yang menggunakan kernel Linux. Distribusi Linux bisa berupa perangkat lunak bebas dan bisa juga berupa perangkat lunak komersial

Jumlah distro linux yang tersedia sekitar 100 lebih dan kemungkinan akan terus bertambah (Distrowatch.com). Bagi pemula tentu ini menjadi pertanyaa, distro apa yang mau dipilih. Kekayaan pilihan seperti yang membedakan linux dengan windows. Berikut beberapa pertimbangan dalam memilih distro linux menurut penulis:

Pertama : Support (dukungan)
Dukungan dari pengembang demi kelangsungan suatu distro, dan forum/komunitas yang membahas suatu permasalahan yang dihadapi bagi pengguna linux.

Kedua : Popularitas
Salah satu web yang terkenal untuk mengetahui popularitas distro Linux adalah distrowatch.com, yang menyusun ranking distro berdasarkan HPD (Hit Per Day)
3. Pilih distro yang paling banyak digunakan oleh orang-orang di sekitar Anda.
4. Distro yang paling mudah diinstalasi dan dikonfigurasi, sehingga siap digunakan tanpa banyak masalah, paling tidak menurut teman-teman di sekitar Anda.
5. Distro yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan Anda menggunakan komputer.
6. Distro yang menyediakan banyak aplikasi dan cepat update-nya.
7. Distro yang menyediakan dukungan teknis, sehingga Anda mudah mendapatkan jawaban jika menemukan masalah.
8. Distro yang sesuai selera (subjektif) Anda.
9. Distro yang dilengkapi fasilitas untuk kebutuhan lokal Anda, misalnya berbahasa Indonesia dan memiliki tampilan khas (theme) Indonesia.

Salah alternatif cara, dengan mencari di Google sehubungan masalah yang anda hadapi.

 
Copyright © 2013 Blog Komputer Internet dan Motivasi
Design by FBTemplates | BTT