Find Us On Facebook

BREAKING

10 Maret 2012

Android Kuasai OS Smart Phone

Berikut sejarah singkat :
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Langkah Android memang bisa dibilang sangat sukses, mengalahkan ciptaan Google lainnya yang juga populer yakni Google Crome. Sejak dirilis pada 5 November 2007, Android mendapat sambutan yang luar biasa. Sistem operasi terbuka yang diterapkan Google, membuat para developer berlomba-lomba untuk ‘menguasai’ Android. Bahkan fenomena Android berhasil merebut pasar menengah dan menengah ke bawah yang selama ini mendambakan ponsel pintar dengan harga murah.

Kini Android semakin populer dengan dirilisnya versi terbaru, yakni versi 4.0 dengan nama kode Ice Cream Sandwich. Update yang cepat juga dilakukan Google untuk mengejar berbagai ketinggalan. Prediksi bahwa Android akan menjadi raja gadget di tahun 2012 pun sudah bukan mimpi semata.

Berbagai versi Android :
1.Android versi 1.1
2.Android versi 1.5 (Cupcake)
3.Android versi 1.6 (Donut)
4.Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
5.Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
6.Android versi 2.3 (Gingerbread)
7.Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
8.Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich)
9.Android versi 5.0 Jelly Bean --> baru rencana

08 Maret 2012

Karspersky Versus Antivirus Gratisan

Beberapa waktu yang lalu saya membaca di salah satu tread yang menyajikan tulisan mengenai komparasi penggunaan Antivirus gratisan dengan yang berbayar. Berikut ulasannya.

Banyak anggapan bahwa Antivirus gratisan bisa bekerja lebih baik dari pada aplikasi berbayar seperti Kaspersky. Nah, serangkaian pengujian pun dilakukan untuk membuktikannya.

Komparasi tersebut dilakukan oleh lembaga riset AV-Test.org pada November dan Desember 2011, dan membandingkan Kaspersky Internet Security 2012 dengan empat solusi antivirus gratisan. Tes dilakukan pada beberapa PC serupa yang menggunakan Windows 7 dengan Service Pack 1. Semua update yang ada pada saat pengujian dijalankan. Untuk menciptakan lingkungan PC dunia nyata, beberapa program terkenal dan berpotensi rawan serangan turut dipasang.

Lab pengujian mengumpulkan 100 halaman web berbahaya, setengah di antaranya mencoba menginfeksi sistem menggunakan drive-by-download. Setengah lainnya menggunakan tautan langsung yang mengarah pada file berbahaya.

Penelitian coba menghadirkan gambaran sesungguhnya dari kehidupan pengguna. Jadi setiap serangan dimakssimalkan saat pengujian berlangsung, selain itu aplikasi antivirus yang terpasang pun dilengkapi dengan update terkini dari masing-masing vendor.

Salah satu test yang dijalankan adalah dengan mengunduh dan menjalankan file berbahaya, atau mengunjungi halaman yang sudah terinfeksi. Kemudian malware diberikan waktu untuk menyerang pada sistem yang sudah terlindungi. Simulasi tersebut coba menggambarkan kondisi nyata ketika para pengguna internet mengunjungi situs berbahaya yang tidak diketahui. Hasilnya?

Kaspersky Internet Security 2012 memblokir 99 dari 100 objek berbahaya, dan berhasil memblokir aksi malware yang berbahaya. Seperti dalam keterangan yang diterima detikINET, Sabtu (25/2/2012).

Sedangkan produk gratisan yang diwakili oleh Avast! Free Antivirus 6.0 memblokir 95 ancaman dari 100 malware yang disodorkan. Kemudian Microsoft Security Essentials menunjukan hasil lebih buruk dengan meloloskasn sekitar 14 jenis virus.

Avira Free Antivirus 2012 meloloskan 13 ancaman dan hanya memblokir sebagian satu virus lainnya, sedangkan AVG Anti-Virus Free Edition 2012 meloloskan empat ancaman dan lima lainnya hanya terblokir sebagian.

Dua dari empat produk gratisan juga salah mengenali program, dimana program yang tidak terjangkit ditandai sebagai program berbahaya. Keduanya adalah Avast! Free Antivirus 6.0 yang membuat satu kesalahan, dan AVG Anti-Virus Free 2012 yang membuat delapan kesalahan.

"Tes ini membuktikan bahwa antivirus gratisan memang memberikan perlindungan terhadap ancaman malware. Tetapi, kita tidak bisa mengandalkan antivirus yang gagal memblokir lima ancaman dari seratus ancaman yang ada," kata Oleg Ishanov, Deputi Direktur Penelitian Anti-Malware Kaspersky Lab.
 
Copyright © 2013 Blog Komputer Internet dan Motivasi
Design by FBTemplates | BTT