Tulisan ini di mulai dari sekelumit pengalaman pribadi saya ketika menghadapi masalah. Hari-hari terasa melelahkan. Ternyata masalah itu telah benar-benar membebani pikiran. Namun, sejenak saya berpikir, alangkah banyaknya waktu yang terbuang, masalahnya malah nggak selesai.
Apa yang terjadi pada dirimu ketika kamu menemukan komputer kesayangan Crash, document pribadimu dilihat orang, terinveksi virus komputer atau koneksi internetnya tulalit : marah-marah, depresi berat, menyalahkan orang lain, atau membiarkan kejadian itu merusak harimu?).
Banyak kejadian sehari-hari yang dapat menimbulkan masalah bagi kita. Namun bagaimana kita me-manage-nya menjadi energi positif. Orang-orang reaktif membuat pilihan-pilihanya menurut dorongan hati. Seperti halnya sekaleng soda. Kalau kehidupan mengocoknya sedikit saja, tekanannya menumpuk dan tiba-tiba meledak.
Selain merasa menjadi korban, orang reaktif:
Mudah tersinggung, cenderung menyalahkan orang lain, Cepat marah dan mengucapkan kata-kata yang belakangan mereka sesali, cenderung merengek dan mengeluh, menunggu segalanya terjadi kepada mereka, berubah hanya kalau perlu.
Berangkat dari sedikit pengalaman diatas, pelan-pelan saya mulai membuat beberapa pilihan-pilihan positif negatifnya. Saya berpikir, jangan sampai emosi "mengendalikan reaksi" saya. Ini lah pilihan yang terbaik "Proaktif". Dengan sifat proaktif kita bisa membuat berbagai pilihan menurut nilai-nilai. Berpikir sebelum bereaksi.
Tidak seperti orang reaktif yang penuh karbon, orang proaktif adalah ibarat air. Di kocok seperti apapun, dibuka tutupnya, tak akan ada gelembung, takkan ada tekanan. Tetap tenang, dingin, dan terkendali. Bersikap proaktif itu banyak manfaatnya: (tidak mudah tersinggung,bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya sendiri, berpikir sebelum bertindak, cepat pulih kalau terjadi sesuatu yang buruk, selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya terlaksana,dan fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah, dan tidak menguatirkan hal-hal yang tidak bisa mereka ubah.
Sekarang tentukan pilihan kamu, reaktif atau proaktif ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untuk berubah menjadi seorang yang proaktif, mungkin seseorang memerlukan semacam perenungan, muhasabah, perlu tahap dan waktu.
BalasHapusAda 'MASALAH'?
BalasHapusitu tandanya kita masih hidup,..
and masih bisa ngeblog..
kalau milih doank aku rasa pasti pada milih proaktif.
BalasHapustapi sangat sulit...
Kalo lagi sadar sih gue orang yg proaktif.Tidak mudah tersinggung dan berpikir sebelum berindak.
BalasHapusTapi kalo lagi gak sadar jadi reaktif. Cepat marah dan mengucapkan sumpah serapah.
Masalahnya, seringnya yang mana?????
Hwarakadah, irur bikin gw pusing nih, dasar monyet bau, kadal bintit, muka gepeng, kecoa bunting, babi ngepet, dinosaurus, brontosaurus, kiekks.
(he..he sori Rur, itu tadi bukan gw tapi almarhum mas Kasino...) Lho kok malah nyalahin orang meninggal...
Ah udah ah, gw mo ke warung beli proaktif dulu...
orang proaktif yah...
BalasHapusgua paling suka ma yan proaktif..
selalu mempunyai pikiran yang tepat dan tegas.
ya 50 : 50 deh kayak nya
BalasHapusreaktif vs proaktif
gimana ya cara gedein proaktif nya
any suggestion ?
ya bete lah mas.
BalasHapustrim's infonya
BalasHapus