Ketika kita mendengar kata Terorisme, sejenak dipikiran kita bahwa terorisme berkonotasi "ancaman". Begitu krusialnya isu terorisme sehingga berdampak pada kehidupan sosial kita,sehingga muncullah istilah terorisme sosial. Berikut ini definisi dari terorisme :
"Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror (baca:takut) terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil".
Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti dikemukakan oleh Noam Chomsky yang menyebut Amerika Serikat ke dalam kategori itu. Persoalan standar ganda selalu mewarnai berbagai penyebutan yang awalnya bermula dari Barat. Seperti ketika Amerika Serikat banyak menyebut teroris terhadap berbagai kelompok di dunia, di sisi lain liputan media menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat melakukan tindakan terorisme yang mengerikan hingga melanggar konvensi yang telah disepakati.
Terorisme sosial adalah suasana ketika kehidupan sosial-keagamaan suatu masyarakat sudah terkontaminasi oleh iklim teror dan didominasi semangat intoleransi dari elemen-elemen sosial masyarakat sendiri. Akibatnya, proses-proses dialog yang sehat dan terbuka, terutama seputar agama, tak lagi mungkin berlangsung ramah,nyaman, dan leluasa.
Kini, gejala ini sudah bermunculan dalam kehidupan sosial-keagamaan kita.Forum-forum diskusi, baik di kampus maupun luar kampus, sering dicemari para demagog yang tak ingin menyimak diskusi bermutu, tapi justru ingin menonton kedangkalan pikir, bahkan keonaran. Kurikulum pendidikan perguruan tinggi Islam yang memberi ruang studi kritis dan terbuka, pun berulang-ulang dipersoalkan mereka.
Muncul pertanyaan, Apakah dengan keberadaan keragaman (pluralisme) yang ada disekitar kita, selaras dengan isu diatas. Tentunya tidak. Dengan semangat pluralisme setidaknya dapat memberi pelajaran untuk saling terbuka menuju kondisi yang sehat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hapus teroris dari negeri tercinta Indonesia,
BalasHapusikut2an nih postinganya..........
BalasHapushahaha........
tetep smangat sob
@rahad
BalasHapusterorisme tidak selau identik dengan ancaman senjata dan bom. teroris sosial muncul karena tidak adanya rasa toleransi pada suatu bangsa yang plural.
hapus semua teroris yg ada di bumi pertiwi kita
BalasHapusMerdeka ........
selama hal itu merugikan... sebaiknya dihentikan...
BalasHapuskenapa harus ada hal hal yang merugikan? manusia adalah makhluk sosial dimana hidup tak bisa di jalani sendiri. saling bantu dan bekerja sama akan lebih baik dibanding saling merugikan..
mulailah dari sekarang. kalau bukan kita, siapa lagi?
Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 64. Merdeka..
Memang terroris harus di hapus sampai bersih.. biar semua orang aman dan tentram....
BalasHapus@Ocim
BalasHapuspake hapusan... tinggal gosok ha...ha... makasih dah mampir.
sepekat saja lah..
BalasHapusTerorisme dalm bentuk apapun sangat merugikan bangsa kita ini,.. hapus teroris
BalasHapus@Kang Suroto
BalasHapusSetuju kang. Terkadang teroris ada disekeliling kita. waspada...waspadalah...
apapun bentuk kejatahannya baik yg pake senjata atau ideologi, kita mesti waspada.
BalasHapuswah dalam banget tentang terorisnya
BalasHapusnyari bahan dimana aja tuh bang??
Teroris suka meneror karena mereka sendiri diteror ama perasaan takut mereka sendiri.
BalasHapusBtw, layoutnya dapat dari mana nig
bagus banget. Saia juga pengen
wah ruri mengerti jga soal terorisme..
BalasHapusayo dalam rangka hari kemerdekaan ini, mari kita berantas Terorisme di negara kita.
hancurkan terorisss, brntas sak akar akaree
BalasHapusbantai segala bentuk terorisme yang merugikan....
BalasHapusterorisme adalah musuh bersama..gua setuju kalau terorisme sosial telah menteror masyarakat kita..dan tanpa kita sadari kita menjadi korban karena publikasi media yang berlebihan sehingga perasaan takut ada dalam diri kita..
BalasHapuskuatkan iman dan logika kita agar tidak terjebak dalam idealisme yang menyesatkan yang mengatasnamakan agama untuk menghancurkan sesama...
be smart and logic...not all of information we heard from media is a truth..because truth can be seen from "another" perspective...
Sebenernya kalo mau di logika Siapa yang Teroris? " Teroris Teriak Teroris " Liat Amerika di Jaman nya Bush yang Sewenang2 Invasi Sana Sini , sebagai Negara Adikuasa seolah menjadi sangat otoriter mencampuri urusan internal suatu negara. Untuk Scoope yg lebih sempit lagi terorisme di Indonesia siapa2 Sih Penggerak nya ? Orang2 Dari mana ? Dr. Azhari , Noordin M.Top? kalo dari pemikiran saya yang pasti ada kepentingan yg lebih besar dari teror teror yang pernah ada di Indonesia untuk merusak Citra Bangsa Indonesia Yang Majemuk di Mata Dunia, So Please sadar lah wahai saudara saudaraku , jangan mau di doktrin sampai jadi "Pengantin" alias Suicide Bomber ...
BalasHapusOh my God .... , apakah benar masuk surga , neraka iya kali ...., Mendingan mari kita Bangun Negara Ini menjadi Negara Yang Aman , Damai dan Sejahtera ...serta mengharhagai perbedaan ( La Kok Emosi gw hehehehehe : ) Cooling mode On )
Sebenernya kalo mau di logika Siapa yang Teroris? " Teroris Teriak Teroris " Liat Amerika di Jaman nya Bush yang Sewenang2 Invasi Sana Sini , sebagai Negara Adikuasa seolah menjadi sangat otoriter mencampuri urusan internal suatu negara. Untuk Scoope yg lebih sempit lagi terorisme di Indonesia siapa2 Sih Penggerak nya ? Orang2 Dari mana ? Dr. Azhari , Noordin M.Top? kalo dari pemikiran saya yang pasti ada kepentingan yg lebih besar dari teror teror yang pernah ada di Indonesia untuk merusak Citra Bangsa Indonesia Yang Majemuk di Mata Dunia, So Please sadar lah wahai saudara saudaraku , jangan mau di doktrin sampai jadi "Pengantin" alias Suicide Bomber ...
BalasHapusOh my God .... , apakah benar masuk surga , neraka iya kali ...., Mendingan mari kita Bangun Negara Ini menjadi Negara Yang Aman , Damai dan Sejahtera ...serta mengharhagai perbedaan ( La Kok Emosi gw hehehehehe : ) Cooling mode On )
saya jadi teringat sebuah kaum yang bernama kaum khawarij yach..
BalasHapusapa sobat tau kaum apa mereka ini?
semangat pluralisme adalah suatu kekayaan yang saling melengkapi.., seperti beragam nya suku, bahasa, agama, bahkan negara yang berbeda ideologinya.. seperti halnya ; sebuah parang (Blade ), kalo di pake berkebun dianggap baik, kalo ditangan perampok dianggap jelek. yang baik atau jelek bukan parangnya tapi hati org yang memakainya..., caileh... hebat jua gua bisa bikin komentar kaya ini ya.... ha, ha, ha....:)
BalasHapusSemangat memburu teroris sedang tinggi-tingginya di dalam bangsa kita... namun permasalahan baru muncul dimana pihak terkait dengan mengatasnamakan keselamatan bangsa dan negara mencoba mengembalikan kondisi ke ERA LAMA dimana mereka MENGINTAI SETIAP keberadaan tokoh-tokoh agama yang sedang berdakwah...
BalasHapustrim's infonya
BalasHapussetujuuu..!!!
BalasHapus